Kamis, 29 Desember 2011

Pembelajaran yang Menyenangkan

Sebagian dari faktor yang menentukan manusia meraih keberhasilan adalah ketekunan berusaha yang dilandasi dengan kecerdasan pikiran dan keteguhan hati. Kecerdasan menentukan keberhasilan berstrategi, keteguhan hati menjadi energi gerak motivasinya. Sesuatu yang diterima hatinya dan difahami dengan cerdas berpikirnya akan lebih mudah dipelajarinya.

Bagaimana Pembelajaran Menyenangkan?

Mempelajari sesuatu yang menyenangkan membuat orang seolah tidak bekerja. Sebaliknyamempelajari sesuatu yang tidak disukai, selain cepat membosankan, hasilnya tidak maksimal. Itulah sebabnya nasihat orang bijak menyatakan pelajarilah sesuatu yang paling ada sukai dan pilihlah pekerjaan yang paling sesuai.

Mengajar yang menyenangkan siswa adalah seni. Mengajar selalu memerlukan keterampolan keterampilan memainkan peran dalam menerapkan skenario seni mengajar. Keterampilan berperan dalam seni mengajar memerlukan latihan yang berulang untuk dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang terbaik. Daya presisinya selalu dipertajam dengan pertambahan penguasaan ilmu dan keterlatihan menerapkan ilmu.

Mengajar yang menyenangkan itu memfasilitasi siswa menjadi arsitek yang menentukan tujuan dan strategi belajar. Peran guru sebagai pendidik, pengajar dan pelatih adalah memfasilitasi siswa merancang tujuan dan mendorong untuk mewujudkannya. Menggerakan motivasi siswa dalam mewujudkan tujuan. Jadi motvasi (motivate) adalah fungsi tujuan dan usaha.

M = Measurable goals (tujuan yang terukur)

O = Optimal challenge (tantangan yang optimal)

T = Tangibel (dapat dilaksanakan)

I = In savety (aman dan selamat)

V = Variety (bervariasi)

A = Activity (aktivitas pengalaman belajar)

T = Targetted Positive Reinforcement (Target Penguatan yang positif)

E = Entusiasm (antusias)


Pembelajaran Aktif

Dr. Vernon A. Magnesen (1983) menegaskan bahwa persentase keberhasilan kita menyerap informasi dan menyimpannya dalam memori ketika belajar adalah :

  • 10 % dari apa yang kita baca
  • 20 % dari apa yang kita dengar
  • 30 % dari apa yang kita lihat
  • 50 % dari apa yang kita lihat dan dengar
  • 70 % dari apa yang kita katakan
  • 90 % dari apa yang kita katakan dan kerjakan.

Oleh sebab itu guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar baik secara mental, fisik maupun sosial.

PAKEM

PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

  • Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar merupakan proses aktif dari si pembelajar (siswa) dalam membangun pengetahuannya. Siswa bukanlah gelas kosong yang pasif yang hanya menerima kucuran ceramah sang guru tentang pengetahuan/informasi.
  • Kreatif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam serta mampu membuat alat bantu/media belajar sederhana yang dapat memudahkan pemahaman siswa. Kegiatan pembelajaran tidak musti dilakukan di dalam kelas secara klasikal, namun proses pembelajaran juga dapat dilakukan di luar kelas, belajar berkelompok, belajar secara kontekstual, bermain peran, dsb. Disamping itu siswa aktif pula bertanya, berdiskusi, mengemukan pendapat, merancang , membuat sesuatu, melalukan demonstrasi, membuat laporan, membuat refleksi, mempresentasikan pengetahuannya.
  • Efektif dimaksudkan selama proses pembelajaran berlangsung, terwujudnya ketercapaian tujuan pembelajaran. Siswa menguasai kompetensi dan ketrampilan yang ditargetkan kurikulum.
  • Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan nyaman. Siswa selaku subjek belajar tidak takut dimarahi jika ia salah, tidak takut ditertawakan jika ia keliru, tidak dianggap sepele, berani mencoba karena tidak takut salah.

http://gurupembaharu.com/home/?p=11668

http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/17/pembaharuan-untuk-pembelajaran-yang-menyenangkan/